Pengemudi Ojek Online yang Nyaleg Menanti Penghitungan Suara untuk Lolos ke Senayan
Togel Online Terpercaya |
Usai pemungutan suara Pemilu 2019 pada 17 April silam, mitra pengemudi ojek online yang mencalonkan diri sebagai calon anggta legislatif DPR RI kita tak lantas berleha-leha.
Dia tetap giat memantau perhitungan suara resmi, terutama perolehan suara dirinya, maupun PKB, Partai pengusungnya.
''Masih perhitungan, Mas,'' ujar Suhendi melalui pesan singkat kepada kami, Kamis (2/5/2019) petang.
Ia enggan gegabah dalam memberikan komentar soal perolehan suara. Pria 40 tahun yang mencalonkan diri di Dapil III Jakarta ini memilih sabar mengikuti perhitungan form C1 secara manual.
''Saya belum masuk ke soal optimistis atau tidak (lolos ke Senayan),'' ungkap Suhandi.
Ia mengaku tak mampu mengawal perolehan suaranya sendiri di Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu karena keterbatasan dana. Praktis, ia hanya mengandalkan saksi dari PKB untuk meninjau sejauh mana perolehan suaranya dan partai pengusungnya itu.
''Saya enggak bisa deteksi semua untuk tahu suara saya, karena keterbatasaan dana. Saya enggak punya uang untuk honor saksi,'' kata Suhandi.
Meski hanya mengandalkan saksi yang disediakan partai, Suhendi tetap intens mengawal perhitungan C1.
''Saya pasrahkan ke DPW saja. Saya hanya menyerahkan kepada mereka. Jadi, saya hanya kontak-kontak saksi di Jakarta, seperti di Kalideres atau Cikareng,'' jelas Suhandi.
Sejak jauh hari, ia memang berharap dirinya sanggup lolos ke Senayan buat memeperjuangkan kesejahteraan mitra pengemudi ojek daring melalui Komisi V DPR RI. Akan tetapi, ia tetap realistis soal peluangnya jadi anggota legislatif. Lagi, keterbatasan dana jadi kendala.
''Saya enggak ada keluar dana (untuk kampanye), sambil jalan saja untuk teman-teman sesama ojol (ojek online) yang kira-kira akan memilih karena kenal secara pribadi. Kalau untuk masyarakat, ya Wallahu a'lam. Mereka mungkin mencoblos partainya,'' ujar Suhendi.
Saat ditanya soal dasar pejuangannya untuk mencapai kursi parlemen, Suhandi mengaku punya keresahan soal kesejahteraan pengemudi ojek online pada dasarnya, ia ingin agar sistem kemitraan yang selama ini diusung para aplikator direvisi, sebab menurutnya lebih banyak menguntungkan aplikator ketimbang pengemudi.
''Saya ingin ubah semua. Dengan jumlah 3 juta driver, sistem kemitraan sudah enggak cocok. Perusahaan (aplikator) seharusnya jadikan seperti pegawai tetap. Nanti, driver tak lagi bekerja karena mengincar bonus, tapi berdasarkan jam kerja online,'' kata Suhendi soal gagasan utamanya.
Dia lantas menjelaskan, jam kerja online yang ia maksud merupakan waktu tempuh ketika pengemudi mengambil pesanan. Selang waktu ketika menunggu datangnya pesanan tidak dihitung sebagai jam kerja, supaya pihak aplikator pun tidak merugi.
''Saya sudah kalkulasi, kira-kira kalau 1 trip itu setengah jam, misalnya jam kerja online dipatok 10 jam, kita bisa dapat 20 trip. Sekarang, biasanya kita rata-rata 15 trip per hari, tergantung jarak dan macetnya. Saya ingin perusahaan arahnya ke sana, bekerja digaji tetap, tunjangan juga, kalau ketahuan curang nanti dipecat tanpa hormat. Kalau lebih dari 10 jam, bisa ada mekanisme semacam uang lembur. Pokoknya, persis karyawan di perusahaan pada umumnya,'' papar Suhandi.
Menitipkan aspirasi kepada PKB
Sejauh ini, Suhandi optimis jika keresahannya diakomodasi oleh PKB sebagai partai pengusung. Sadar jika beberapa caleg PKB lain punya kans lebih besar ketimbang dirinya untuk duduk di kursi parlemen, Suhandi mengaku beberapa kali menitipkan aspirasinya soal ojek daring kepada mereka.
Ia juga menjamin jika perjuangannya tak akan menguap begitu saja andai dirinya tak lolos ke Senayan.
''Saya ingin perjuangan itu enggak berhenti di saya. Orang-orang di PKB sering saya ajak bicara. Cak Imin, Pak Abdul Karding, Bu Dita, mereka tahu semangat saya ke sana. Sudah cukup berat, sering ketemu dan diskusi, saya menitipkan,'' ungkap Suhandi.
''Walaupun memang untuk mengundangkan soal ojol, agak berat kalau bukan orang yang punya hati disitu. Misalkan yang duduk di DPR RI bukan saya, konsep-konsep ini saya tetap bikin forum-forum dengan PKB,'' lanjutnya.
Andai Suhandi tidak lolos, ia hanya mampu menggantungkan harapan pada konsistensi PKB dalam memperjuangkan kesejahteraan pengemudi ojek daring.
''Saya akan dorong terus. Insya Allah saya yakin PKB mampu mengirimkan wakil dari Jakarta ke parlemen pada hasil akhir perhitungan suara selesai. Dia ingin partai besutan Muhaimin Iskandar ini bisa ''Pecah Telur'' di Jakarta. Hal ini ia rasa penting, supaya gagasannya tentang kesejahteraan pengemudi ojek daring bisa ''dititipkan'' ke DPR RI.
''Sejak 2004,2009,2014, PKB belum pernah mengirimkan wakil ke DPR RI dari Jakarta. Mudah-mudahan PKB bisa menyumbangi kursi di Jakarta kali ini,'' tutupnya.
Komentar
Posting Komentar